Selasa, 28 Juni 2016

SIGNS OF MOUTH AND THROAT DISEASE

by Alvin Febrianth, DRH


The oral cavity is the first digestive organ consisting of the tongue, teeth and gums and salivary glands. Therefore, if there are problems on both the oral cavity problems with teeth, gums or tongue it will affect to another digestive system. Because the oral cavity is first entered and processed of food. The next digestive system will be underemployed or just working too hard a result of food processing is not perfect due to problems in the oral cavity. Therefore, as an owner of a dog or cat we have to know the symptoms of a pet when they have diseases in the oral cavity.
            Before discussing any symptoms that usually appear if there are problems in the oral cavity, we must understand what is contained in the oral cavity and any difference in cats or dogs. The mouth is bounded on the front and sides by the lips and cheeks, above by the hard and soft palate, and below by the tongue and muscles of the floor of the mouth. Four pairs of salivary glands drain into the mouth. The pharynx is a space formed by the nasal passages joining with the back of the mouth. Food is kept from going into the lungs by the epiglottis, a flap like valve that closes off the larynx and the trachea when the cat swallows, sending food down the esophagus instead.
In the oral cavity there are difference teeth in dogs and cats. The average adult cat has 30 teeth. This is 2 fewer than humans and 12 fewer than dogs. Cats’ teeth are designed for grasping, cutting, tearing, and shredding. The back teeth, like those in the front, are pointed and sharp. They are not designed to grind food. As a cat grasps a piece of meat with her front claws, she bites down on it with the four canine teeth (the fangs) in Front, scissors the meat between her back teeth, and tears off a mouthful that is swallowed without chewing.
Other organ in the oral cavity is the tongue. The surface of the cat’s tongue has sharp hooks that are directed inward; Forward the back of the throat. Hair clings to the rough tongue, making it an ideal comb for self-grooming. The tongue will feel rough if your cat licks you. Unlike some animals, cats also are unlikely to lick their wounds extensively because the tongue’s rough surface causes pain. The saliva secreted contained antibacterial enzymes that help wounds healing process.
There are several symptoms that appear when a cat or dog has problems in the oral cavity. Symptoms are most often seen a cat or dog had poor appetite or even not eating at all. This is one of the first indications of mouth disease. In this case, not eating is caused by mouth pain rather than loss of appetite. The cat will often sit beside the food dish, giving every indication of wanting to eat, and may even begin eating, then drop the food quickly. If you attempt to examine the mouth, the cat draws back and struggles to escape. Not eating is a serious problem in cats. Even going 24 hours without food can cause changes in liver function.
In cats will look their hair looks unkempt. Because the mouth is used for grooming, another indication of a cat with a sore mouth is lack of grooming. When grooming is accompanied by drooling, the hair on the cat’s chin and chest may be dirty and wet. A painful mouth is one of the main causes for drooling. The drool may be discolored—either brown or red from infection or bleeding.
Other symptoms often seen are bad breath or halitosis. A persistent, disagreeable odor from the mouth is abnormal. The cause should be determined so proper treatment can be given. Some causes of bad breath are stomatitis and gingivitis. Excess tartar on the teeth is another cause of bad breath. A cat with bad breath that drools and resists having her mouth opened may be suffering from an infection or a cancer in the mouth. She should be seen by a veterinarian. Kidney disease can contribute to bad breath and/or cause oral ulcers.
In cats or dogs that are mouth disorder usually shows reflexes such as coughing or choking. This usually happens if there are foreign objects in the mouth that made her sick, so it wants to spew it. In some cases a cat or dog looks hard to open the mouth or visible difficulty in swallowing, although only water. This happens usually because there is a problem in the jaw or neck.
Of the symptoms that have been mentioned, not all appear in the mouth problems. Many problems can be diagnosed by examining the mouth of the lips, teeth and oral cavity. But we must be careful not to be forced when performing oral examination if a cat or dog had oral pain. Immediately take it to the vet if you see a dog or cat's have mouth problems. Veterinarians will examine further the cause of the mouth disorder. The vet will also provide medicine and will usually suggest replacing feed wet or soft form to help your dog or cat to swallow.


 Sumber Pustaka :
Carlson, D.G. and J.M. Griffin. 2008. Cat Owner’s Home Veterinary Handbook. Third Edition.
Wiley Publishing, Inc., Hoboken, New Jersey
Carlson, D.G. and J.M. Griffin. 2007. Dog Owner’s Home Veterinary Handbook. Third Edition.
Wiley Publishing, Inc., Hoboken, New Jersey

GEJALA KLINIS GANGGUAN PADA RONGGA MULUT

 Oleh Alvin Febrianth, DRH


            Rongga mulut merupakan organ pencernaan pertama yang terdiri dari lidah, gigi dan gusi serta kelenjar air liur. Oleh karena itu jika terdapat masalah pada rongga mulut baik itu masalah pada gigi, gusi atau lidah maka akan berpengaruh pada sistem pencernaan yang lain. Karena pada rongga mulut inilah makanan pertama kali masuk dan diproses dari bentuk yang besar dan keras menjadi bentuk yang lebih kecil dan lunak. Sistem pencernaan berikutnya akan bekerja tidak maksimal atau justru bekerja terlalu keras akibat dari proses pengolahan makanan tidak sempurna akibat dari adanya gangguan pada rongga mulut. Oleh karena itu sebagai pemilik kucing atau anjing kita harus mengetahui gejala-gejala ketika hewan kesayangan kita memiliki gangguan pada rongga mulut.
            Sebelum membahas gejala apa saja yang biasanya muncul jika ada masalah pada rongga mulut, kita harus mengerti apa saja yang terdapat pada rongga mulut dan apa saja perbedaan pada kucing atau anjing. Mulut dibatasi di bagian depan dan samping oleh bibir dan pipi, pada bagian atas terdapat langit-langit keras dan lunak, dan pada bagian bawah terdapat lidah dan otot-otot mulut. Terdapat juga empat pasang kelenjar air liur yang nanti dapat mengalir ke mulut. Faring adalah tabung fibromuskular yang terdapat persis didepan tulang leher yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga telinga, dan laring. Makanan yang masuk akan dijaga agar tidak masuk ke paru-paru oleh epiglotis, yang bertugas menutup laring dan trakea ketika hewan menelan, sehingga makanan dapat masuk ke esophagus.
            Pada rongga mulut terdapat gigi yang pada anjing dan kucing terdapat perbedaan. Rata-rata kucing dewasa memiliki 30 gigi. Hal ini menunjukkan bahwa gigi kucing lebih sedikit selisih 2 gigi pada manusia dan 12 gigi pada anjing. Gigi kucing dirancang untuk menangkap, memotong, mencabik, dan merobek. Gigi belakang memiliki struktur seperti gigi depan, yaitu runcing dan tajam. Gigi pada kucing tidak dirancang untuk mengunyah makanan. Kucing biasanya menangkap makanan dengan cakar depan, kemudian menggigit dengan ke empat taringnya, kemudian memotong makanan tersebut dengan gigi belakang, dan menelan makanan tersebut tanpa mengunyah.
            Organ lain pada rongga mulut adalah lidah. Permukaan lidah kucing berbentuk seperti kait tajam yang mengarah ke dalam menuju bagian belakang tenggorokan. Struktur lidah seperti ini yang digunakan kucing sebagai “sisir” untuk merapikan rambutnya. Hal ini yang menyebabkan kucing sering menjilati rambutnya atau kita sebutSelf grooming. Jika kucing pernah menjilat kita, maka lidah tersebut akan terasa sangat kasar. Tidak seperti beberapa hewan, kucing juga tidak mungkin untuk menjilat luka-luka mereka karena permukaan lidah yang kasar seperti itu justru akan menimbulkan rasa sakit. Air liur yang dikeluarkan terdapat enzyme antibakteri yang dapat membantu proses persembuhan luka.
            Ada beberapa gejala yang muncul ketika kucing atau anjing kita mengalami masalah pada rongga mulut. Gejala yang paling sering terlihat yaitu kucing atau anjing kita menjadi berkurang nafsu makannya atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Ini adalah salah satu indikasi pertama penyakit mulut. Dalam hal ini, tidak mau makan disebabkan oleh rasa nyeri pada mulut. Kucing atau anjing akan sering duduk di samping tempat makanan, menunjukkan indikasi bahwa mereka ingin makan, dan bahkan mungkin mulai makan sedikit, tetapi seketika dimuntahkan lagi. Jika anda mencoba untuk memeriksa dengan membuka mulutnya mereka akan merasa kesakitan dan berusaha untuk menghindar. Pada kucing tidak mau makan merupakan masalah yang sangat serius. Bahkan 24 jam kucing tersebut tidak makan sama sekali, maka akan terjadi ketidak seimbangan pada organ hati.
            Pada kucing akan terlihat rambut mereka terlihat tidak terawat. Karena mulut digunakan untuk perawatan, indikasi lain dari kucing dengan masalah pada mulut adalah kurangnya perawatan. Ketika mereka menjilati rambutnya biasanya disertai dengan air liur, maka rambut di area sekitar mulut akan terlihat basah karena produksi air liur yang berlebih. Rasa sakit pada rongga mulut adalah salah satu penyebab utama produksi air liur menjadi berlebihan. Air liur dapat berubah warna menjadi coklat atau merah indikasi dari adanya infeksi atau pendarahan pada rongga mulut.
            Gejala lain yang sering terlihat adalah bau mulut. Mulut yang menjadi bau tidak seperti baiasanya merupakan hal yang tidak normal. Kita harus menemukan penyebab dari bau mulut tersebut sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan. Beberapa penyebab bau mulut adalah stomatitis dan gingivitis. Karang pada gigi yang terlalu banyak adalah penyebab lain dari bau mulut. Biasanya bau mulut disertai dengan air liur yang berlebih merupakan indikasi adanya masalah mulut. Gangguan pada organ ginjal biasanya juga menyebabkan bau dan ulcer pada mulut.
            Pada kucing atau anjing yang terdapat gangguan mulut biasanya menunjukkan reflek seperti batuk atau tersedak. Hal ini biasanya terjadi jika ada benda asing pada rongga mulut yang membuat sakit, sehingga ingin dikeluarkan. Pada beberapa kasus kucing atau anjing terlihat susah membuka mulut atau terlihat kesusahan dalam menelan walaupun hanya air. Hal ini terjadi biasanya karena terdapat masalah pada rahang atau leher.
            Dari gejala yang telah disebutkan, tidak semua muncul jika terdapat gangguan pada mulut. Banyak masalah mulut dapat didiagnosis dengan memeriksa bibir, gigi, dan rongga mulut. Tapi kita harus berhati-hati tidak boleh dipaksa ketika melakukan pemeriksaan rongga mulut jika kucing atau anjing kita merasa kesakitan. Segera bawa ke dokter hewan jika melihat kucing atau anjing kita mengalami masalah mulut. Dokter hewan akan memeriksa lebih lanjut penyebab gangguan mulut tersebut. Dokter hewan juga akan memberikan obat dan biasanya akan menyarankan mengganti pakan yang bentuk basah atau yang lembut untuk memudahkan anjing atau kucing kita menggambil dan menelan.
             

Sumber Pustaka :
Carlson, D.G. and J.M. Griffin. 2008. Cat Owner’s Home Veterinary Handbook. Third Edition.
Wiley Publishing, Inc., Hoboken, New Jersey
Carlson, D.G. and J.M. Griffin. 2007. Dog Owner’s Home Veterinary Handbook. Third Edition.
Wiley Publishing, Inc., Hoboken, New Jersey


Minggu, 26 Juni 2016

Periodontal in cats and dogs

Periodontal in cats and dogs
by Maria Ulfa, DRH


 Periodontal disease is a chronic and progressive. at the advanced stage jaw bone around the teeth shattered bone and tooth loss. This process took many years. Bone that has been destroyed can not be repaired. However, appropriate treatment regularly, can prevent more severe damage. To deal with periodontal disease, is absolutely necessary good cooperation from the owner of the animal. 

Signs of illness

In the initial stage, the animals usually do not show any symptoms at all but already there is halitosis (foul odor from the mouth) and a layer of tartar. The enamel is most often seen in the upper canines and molars and the thickest on the upper molars were great (fourth premolar in dogs).If periodontal disease has hit the bone  (in the second and fourth stages), animals feel pain when eating or when its snout is held. Pain causes decreased appetite, or completely lost , so that the animals become emaciated. Saliva thick , foul-smelling around the molars are up or down , or hanging on the side of the mouth. Saliva can also be mixed with blood. 




Disease Management

To be able to check the teeth and determine treatment, the animals must be anesthetized. Severe halitosis, usually indicate the presence of infection should be controlled before the tooth is handled.Because periodontal disease is caused by tartar, the tartar must be removed. The process is called dental scaling. Although scaling can be done manually , but better is by ultrasonic scaler, which uses high-frequency vibrations to destroy tartar . This method does not cause damage to the enamel of the teeth.Tartar that needs to be cleaned not only visible, but also hidden under the gums, in the subgingival sulcus. Wobbly tooth must be removed. In cats frequent damage to the surface of the tooth (caries), on the teeth adjacent to the gums. Teeth like this are also usually should be removed though not waver.Once tartar cleaned, then the owner must keep the animal dental hygiene by brushing your dog or cat regularly. Dental Scaling eraser should be repeated every six months or once a year , depending on home care and reformation of tartar. 

Prevention

To maintain the health of our beloved pets , the prevention of tartar should be done as early as possible. Brushing the teeth of animals started young age is the best prevention when no toothbrush and toothpaste specially for animals, can use a soft toothbrush and toothpaste for babies.What needs to be cleared is the outer tooth surfaces, because this is usually formed plaque and tartar. Tooth should be brushed once or twice a day.Solid food can prevent plaque and tartar,  for example,  bone - reinforcement of cowhide, or dog/cat dry food. Can also be given of Oral Care food, designed specifically to prevent and reduce tartar.Good dental care, not just to prevent bad breath is not bad, but it will also reduce the problem of diseases in our beloved pets at an older age.


Periodontal pada Kucing dan Anjing

oleh Maria Ulfa, DRH



Penyakit periodontal bersifat kronis dan progresif. Pada stadium yang lanjut, tulang rahang disekitar tulang gigi hancur dan gigi tanggal. Proses ini makan waktu bertahun-tahun. Tulang yang sudah hancur tidak dapat diperbaiki. Namun pengobatan yang tepat secara rutin, dapat mencegah kerusakan yang lebih berat. Untuk menangani penyakit periodontal, mutlak diperlukan kerja sama yang baik dari pemilik hewan.

Tanda-tanda penyakit
Pada stadium awal, buasanya hewan tidak menunjukkan gejala sama sekali, namun sudah ada halitosis (bau busuk dari mulut) dan lapisan karang gigi. Lapisan gigi paling sering terlihat pada taring dan geraham atas, dan paling tebal pada geraham atas yang besar (premolar atas keempat pada anjing).
Bila penyakit periodontal sudah mengenai tulang (pada stadium kedua dan keempat), hewan merasa nyeri pada waktu makan atau bila moncongnya dipegang. Rasa nyeri menyebabkan nafsu makan berkurang, atau sama sekali hilang, sehingga hewan menjadi kurus. Air liur yang kental dan berbau busuk terdapat disekitar geraham atas atau bawah, atau menggantung pada mulut bagian samping. Air liur bisa juga bercampur dengan darah.


Penanganan penyakit
Untuk dapat memeriksa gigi dengan baik dan menentukan penanganannya, hewan harus dibius. Halitosis yang berat, biasanya menandakan ada infeksi perlu dikendalikan dahulu sebelum gigi ditangani.
Karena penyakit perodental disebabkan oleh karang gigi, maka karang gigi harus dihilangkan. Prosesnya disebut dental scaling. Meskipun scaling dapat dilakukan secara manual, namun yang lebih baik adalah dengan ultrasonic scaler, yaitu mengunakan getaran frekuensi tinggi untuk menghancurkan karang gigi. Metode ini tidak menyebabkan kerusakan pada lapisan email dari gigi.
Karang gigi yang perlu dibersihkan bukan saja yang kelihatan, tetapi juga yang tersembunyi di bawah gusi, didalam subgingival sulcus. Gigi yang goyah harus dicabut. Pada kucing sering terjadi kerusakan pada permukaan gigi (karies), pada bagian gigi yang berbatasan dengan gusi. Gigi seperti ini juga biasanya harus dicabut meskipun tidak goyah.
Setelah karang gigi dibersihkan, maka pemilik harus menjaga kebersihan gigi hewannya dengan menyikat gigi anjing atau kucingnya secara teratur. Dental Scaling sebaiknya diulang setip enam bulan atau setiap tahun sekali, tergantung perawatan dirumah dan terbentuknya kembali karang gigi.

Pencegahan
Untuk mempertahankan kesehatan hewan kesayangan kita, maka pencegahan timbulnya karang gigi harus dilakukan seawal mungkin. Menyikat gigi hewan mulai umur muda adalah pencegahan yang terbaik bila tidak ada sikat gigi dan pasta gigi yang khusus untuk hewan, dapat dipakai sikat gigi yang lunak dan pasta gigi untuk bayi.
Yang perlu dibersihkan adalah permukaan gigi bagian luar, karena disinilah biasanya terbentuk plak dan karang gigi. Sebaiknya gigi disikat satu atau dua kali sehari.
Makanan yang keras dapat mencegah timbulnya plak dan karang gigi, misalnya tulang-tulangan dari kulit sapi, atau dog/cat food kering. Dapat juga diberikan pakan oral care, yang didesain khusus untuk mencegah dan mengurangi karang gigi.
Perawatan gigi yang baik, tidak saja mencegah bau mulut yang tidak enak, tapi juga akan mengurangi problem penyakit pada hewan kesayangan kita pada umur yang lebih tua.



Sumber pustaka: 

DIET FOR DOG AND CAT FEED AFFECTED PLAQUE AND TARTAR

                                   by Nindya Kusuma, DRH


Pet in the hold of life requires eating. The journey of food will enter the oral cavity, esophagus, stomach, small intestine, large intestine and anus. Teeth are the main prehensi tool in taking a meal. Teeth are hard parts contained in the mouth. Dogs have four types of teeth, the incisors, canines, premolars and molars. Incisors serves to cut food, canines gear used to catch and tear the food, premolars for tearing and help grind food while molars to chew and grind the food.
Dental problems in dogs and cats are often found is the presence of tartar or tartar. The existence of tartar can affect the health status of the dog. If the tartar is not addressed it will cause odor from the mouth as a result of spoilage bacteria in tartar so the dog became agitated. The cause of the dog restless because they feel pain due to inflammation of the nerves causes have decreased appetite.
According to the American Veterinary Medical Association found when a buildup of tartar on the dog then the dog is classified unhealthy dogs. Dogs and cats are rooted thick teeth can be affected by the type of feed that the feed mixture of dry and wet. Remnants of wet feed will easily stick to the teeth so that trigger the onset of tartar. Basically, the process of the formation of tartar is divided into three phases, namely the pellicle formation, initial colonization on tooth surfaces and secondary colonization and plaque maturation. In phase pellicle formation, bacteria combine with saliva and food debris between teeth and gums, plaque will subsequently formed and accumulates on the teeth to form a pellicle. Pellicle is a thin cuticle, clear and mainly consists of glycoproteins (Foster and Smith, 2011). In the pellicle obtained microorganisms mostly aerobic gram-positive bacteria, especially of the genus Streptococcus which produce an exopolysaccharide.
Exopolysaccharide is a substance that acts like glue that serves as a facilitator attachment of bacteria to the tooth surface, forming colonization of the tooth surface. The process takes 24 to 48 hours later will be mineralized plaque about 12 days to form tartar (Pieri et al., 2012). In the final phase of maturation of plaque characterized by decreasing the number of gram-positive and gram-negative bacteria increased (Gehring and Willmann, 2003).
Diet dental feed is also one case of prevention for tartar and periodontal disease. Dry feed can reduce the incidence of plaque along with a given chewing. Diet with dry feed specially formulated to control plaque and gingivitis. Dental feed kibble diets formulated with the fiber content of the rubbery surface capable of brushing teeth are plaque and tartar. Fiber structure is unique because it is not easily crushed against the penetration of the teeth. When pet diet should feed it kibble diet can reduce supragingival plaque.
In addition, also available snack biscuit containing Sodium Hexametaphosphate (HMP) for controlling tartar or tartar. The role of Sodium Hexametaphosphate is a soluble form or solved so bound by saliva resulting in no space for the formation of plaque and tartar. In addition, the content of zinc ascorbate, zinc gluconate and zinc salt are found in a variety of oral cleansing gel can help control plaque accumulation because of their antimicrobial activity.
Deficiencies in vitamin A have been reported to cause marginal gingivitis, gingival hypoplasia, and resorption of alveolar bone. B-complex vitamin (including folic acid, niacin, pantothenic acid, and riboflavin) deficiencies have been associated with gingival inflammation, epithelial necrosis, and resorption of alveolar bone. Vitamin C plays a key role incollagen synthesis. Vitamin D helps to regulate serum calcium concentrations. Vitamin D deficiencies affect calcium homeostasis and reportedly affect the gingivae, periodontal ligament, and alveolar bone. Almost all commercial pet foods contain adequate levels of these vitamins.

SUMBER       :
Ellen I. Logan. Dietary Influences on Periodontal Health in Dogs and Cats. Vet Clin Small
Anim 36 (2006) 1385–1401.
Foster dan Smith. 2011. Bacteria: A Cause of Plaque and Tartar. Foster &     Smith Inc. http://www.peteducation.com.  
Gehring, J. S.N dan Willmann, D.E. 2003. Dental Plaque Biofims. Lippincott   Williams & Wilkins.Philadephia. 
Jan Bellows . 2004. Small Animal Dental Equipment, Materials And Techniques. Blackwell
Publishing.   
Patricia A. Schenck. 2010. Home-Prepared Dog and Cat Diets 2nd Ed. WILEY-
BLACKWELL.  
Pieri, F.A., Falci, D.A. P., Bourguignon, E., dan Scatamburlo, M. M. A. 2012. Periodental Disease in Dogs. Europe. In Tech.  http://cdn.intechopen.com/pdf.  
William D. Cusick. 1997. Canine Nutrition.

Kamis, 23 Juni 2016

DIET PAKAN UNTUK ANJING DAN KUCING YANG TERKENA PLAK DAN KARANG GIGI

Oleh Nindya Kusuma, DRH


Dalam melangsungkan kehidupannya hewan kesayangan memerlukan makan. Proses perjalanan makanan akan memasuki rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Gigi merupakan alat prehensi utama dalam mengambil makan. Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut. Anjing memiliki empat jenis gigi, yaitu gigi incisivus, caninus, premolar dan molar. Gigi incisivus berfungsi untuk memotong makanan,  gigi caninus digunakan untuk menangkap dan merobek makanan, gigi premolar untuk merobek dan membantu menggiling makanan sedangkan gigi molar untuk mengunyah dan menggiling makanan.
Permasalahan gigi pada anjing dan kucing yang sering ditemukan adalah keberadaan karang gigi atau tartar. Keberadaan karang gigi dapat mempengaruhi status kesehatan anjing. Apabila karang gigi tidak diatasi maka akan menimbulkan bau tidak sedap dari mulut sebagai akibat pembusukan bakteri di karang gigi sehingga anjing menjadi gelisah. Penyebab anjing gelisah karena merasa kesakitan akibat peradangan telah mengenai urat saraf menyebabkan nafsu makan menurun.   
Menurut Asosiasi Dokter Hewan Amerika apabila ditemukan penumpukan karang gigi pada anjing maka anjing tersebut digolongkan anjing yang tidak sehat. Anjing dan kucing yang berkarang gigi tebal dapat dipengaruhi oleh jenis pakan campuran yaitu pakan kering dan basah. Sisa-sisa pakan basah akan mudah menempel pada gigi sehingga memicu timbulnya karang gigi. Pada dasarnya, proses pembentukan karang gigi dibagi menjadi 3 fase, yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi awal pada permukaan gigi dan kolonisasi sekunder serta pematangan plak. Pada fase pembentukan pelikel, bakteri bergabung dengan saliva dan sisa-sisa makanan di antara gigi dan gusi, selanjutnya plak akan terbentuk dan berakumulasi pada gigi sehingga membentuk pelikel. Pelikel merupakan kutikel yang tipis, bening dan terutama terdiri dari glikoprotein (Foster dan Smith, 2011a). Pada pelikel diperoleh mikroorganisme yang sebagian besar bakteri aerobik gram positif, terutama dari genus streptococcus yang menghasilkan suatu eksopolisakarida.
Eksopolisakarida adalah suatu zat yang bertindak seperti lem yang berfungsi sebagai fasilitator perlekatan bakteri ke permukaan gigi sehingga terbentuk kolonisasi pada permukaan gigi. Proses tersebut membutuhkan waktu 24 hingga 48 jam kemudian plak akan termineralisasi sekitar 12 hari untuk membentuk karang gigi (Pieri et al., 2012). Pada fase akhir pematangan plak ditandai dengan menurunnya jumlah bakteri gram positif dan meningkatnya bakteri gram negatif (Gehring dan  Willmann, 2003).
                Diet pakan dental juga merupakan salah satu pencegahan untuk kasus karang gigi dan penyakit periodontal. Pakan kering dapat mengurangi timbulnya plak serta dengan diberikan chewing. Diet dengan pakan kering  khusus dengan formulasi untuk mengontrol plak dan gingivitis. Diet pakan dental dengan kibble yang diformulasikan dengan kandungan fiber yang seperti karet yang mampu menyikat permukaan gigi yang terdapat plak dan karang gigi. Struktur fiber unik karena tidak mudah hancur terhadap penetrasi gigi. Ketika hewan kesayangan harus diet pakan maka kibble pakan dapat mengurangi plak supragingival. 
            Selain itu, juga tersedia snack biscuit yang mengandung Sodium Hexametaphosphate (HMP) untuk mengontrol karang gigi atau tartar. Peran Sodium Hexametaphosphate  merupakan bentuk yang dapat larut atau dipecahkan sehingga terikat oleh saliva mengakibatkan tidak ada ruang untuk terbentuknya plak dan karang gigi. Selain itu, kandungan Zinc ascorbate, zinc gluconate, dan zinc salt ditemukan dalam berbagai gel pembersihan mulut dapat membantu akumulasi kontrol plak karena aktivitas antimikroba mereka.   
            Vitamin juga berperan penting yaitu vitamin A, B, C dan D. Defiseinsi vitamin A dapat menyebabkan gingivitis marginal, hypoplasia gingival dan resorption tulang alveolar.
Defieinsi Vitamin B kompleks (asam folat, asam pantothenat, niasin dan riboflavin) dapat menyebabkan inflamasi gingival dan nekrosis epitel. Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen serta vitamin D meregulasi konsentrasi kalsium. Apabila terjadi defisensi vitamin D maka dapat mengakibatkan homeostasis kalsium dan ligament periodontal serta tulang alveolar. Hampir seluruh vitamin tersebut terkandung pada pakan komersial.       


SUMBER       :
Ellen I. Logan. Dietary Influences on Periodontal Health in Dogs and Cats. Vet Clin Small
Anim 36 (2006) 1385–1401.
Foster dan Smith. 2011. Bacteria: A Cause of Plaque and Tartar. Foster &     Smith Inc. http://www.peteducation.com.  
Gehring, J. S.N dan Willmann, D.E. 2003. Dental Plaque Biofims. Lippincott   Williams & Wilkins.Philadephia.
Jan Bellows . 2004. Small Animal Dental Equipment, Materials And Techniques. Blackwell
Publishing.   
Patricia A. Schenck. 2010. Home-Prepared Dog and Cat Diets 2nd Ed. WILEY-
BLACKWELL.  
Pieri, F.A., Falci, D.A. P., Bourguignon, E., dan Scatamburlo, M. M. A. 2012. Periodental Disease in Dogs. Europe. In Tech.  http://cdn.intechopen.com/pdf.  
William D. Cusick. 1997. Canine Nutrition.


Rabu, 08 Juni 2016

Dental Care for Pet Animal

Dental Care for Pet Animal
by Dinda Mahardika, DRH




Dentine is a part of digesti system for digest some food before going to digestive system in pet’s body. Dentine in cat and dog are have some part, such as caninus, incicivus, premolar and molar. Those part of dentine have differential function for digest some food. The function of caninus that is tearing some food, the incicivus is incisors and serve to cut the food while the premolar and molar chew and grind the food. Dental disease in pets usually caused tartar or plaque that caused affecting discoloration of the teeth. Plaque  or tartar and bacteria start to accumulate on the teeth of pet animal, sticking to the membrane coating which covers each tooth and creating what’s called a ‘biofilm’. Tartar is generally yellow to dark yellow, brown to black even if the case is severe.
The thickness of tartar can be categorized as very thick when it passed through the gums and can be said to be thin if it does not pass through the gums. The thickness tartar will be push the gums, and then causing injury to the gums. Dentine’s structure of premolar and molar are frequently exposed part of tartar. Effectiveness pH of the mouth is  very essential if left unchecked, it will cause problems for our dental pet. The existence of tartar on the pet could affect health status of our pet. Tartar which are unfinished will causes unpleasant mouth odor as a result of spoilage bacteria that cause the pet become agitated and can make pets have difficulty in digesting food.
Tartar on the pet can be prevented with our attention to dental hygiene and consumption of feed given. In terms of a preventative regime, it’s best to start when your cat is a kitten, because if he gets used to having you feel his mouth as a youngster, he may be more tolerant once he’s grown up. But whatever the age of your cat, it’s never too late to start! It’s also useful to be in the routine of taking a look inside his mouth regularly to check for problems. If you want to start brushing for the first time, it may be helpful to introduce the toothpaste first for a few days, putting some on the end of your finger and encouraging your cat to lick it off. Lift up the lips carefully, to expose the gums then massage the teeth and gums gently. Ideally you should brush your cat’s teeth daily or a minimum of every other day. You can supplement your toothbrushing with the use of an oral rinse. These contain chlorhexidine, which is a well-known anti-plaque agent and is effective against most of the bacteria found in our pet’s mouth.

When attempting to clean our pet’s teeth always take into consideration our pet’s temperament and do not allow ourself to get bitten. Cleaning tartar can also be done in a routine way to the veterinarian so that control can be overcome with good handling. In terms of diet, it is arguable that soft, wet foods provide no abrasive action against the teeth when chewing and so offer no prevention of plaque formation. Dry foods are more abrasive and encourage chewing and specific ‘dental’ diets have now also been developed to help to keep teeth clean in animals predisposed to dental disease.


Sumber Pustaka :
American Dental Veterinary Association. Keeping your Cat’s Teeth. The Cat Auntumn. 2013. America.
Dodd, RJ. Small Animal Dentistry. Brush Up For Dental Health For Your Pet.  Veterinary Medical Teaching Hospital. 2013. America.
Utama HI, dkk. Karasteristik Karang Gigi pada Anjing di Denpasar Bali. Fakultas Kedokteran Hewan UDAYANA. 2014. Bali.

Widyatuti KS, dkk. Karasteristik Karang Gigi pada Kucing. Fakultas Kedokteran Hewan UDYANA. 2014. Bali.

Selasa, 07 Juni 2016

Mengenal Karang Gigi pada Hewan Kesayangan

Mengenal Karang Gigi pada Hewan Kesayangan
oleh Dinda Mahardika, DRH



karang gigi pada gigi kucing

Gigi merupakan alat yang digunakan oleh hewan kesayangan untuk mencerna suatu makanan sebelum masuk menuju sistem pencernaan. Gigi pada anjing dan kucing terdiri dari caninus, incicivus, premolar dan molar. Masing-masing bagian gigi mempunyai peranan penting untuk mencerna makanan. Fungsi gigi bagian caninus yakni merobek makanan, incicivus berfungsi untuk memotong makanan sedangkan premolar dan molar yakni mengunyah dan menggiling makanan. Penyakit gigi pada hewan kesayangan umumnya disebabkan adanya karang gigi atau tartar sehingga mempengaruhi perubahan warna pada gigi. Karang gigi merupakan suatu tumpukan masa yang mengalami kalsifikasi dan melekat erat pada permukaan gigi serta obyek lain di sekitar mulut. Karang gigi umumnya berwarna kuning hingga kuning tua, cokelat bahkan menjadi hitam apabila kasusnya sangat parah.
Ketebalan karang gigi dapat dikategorikan sangat tebal apabila telah melewati gusi dan dapat dikatakan tipis apabila belum melewati gusi. Karang gigi yang sangat tebal akan mendesak gusi sehingga menyebabkan perlukaan pada gusi. Struktur gigi bagian premolar dan molar merupakan bagian yang sering terkena karang gigi. Pengaruh pH mulut meerupakan hal yang penting jika dibiarkan maka akan menyebabkan masalah pada gigi hewan kesayangan. Keberadaan karang gigi pada hewan kesayangan dapat mempengaruhi status kesehatan. Karang gigi yang tidak segera diatasi akan menimbulkan bau mulut tidak sedap sebagai akibat pembusukan bakteri sehingga menyebabkan hewan kesayangan menjadi gelisah serta dapat membuat hewan kesayangan mengalami kesulitan dalam mencerna makanan.
Karang gigi pada hewan kesayangan dapat dicegah dengan kita memperhatikan kesehatan gigi serta konsumsi pakan yang diberikan. Perawatan di rumah yang dapat dilakukan yakni rajin untuk cek masalah gigi pada hewan kesayangan dengan rajin menggosok gigi pada bagian yang sudah mulai mengalami kekuningan sebelum nantinya dapat menjadi karang gigi atau tartar. Pada awalnya kita dapat mengenalkan terlebih dahulu apabila ingin menggosok gigi hewan kesayangan dengan menempatkan beberapa bagian jari kita sehingga hewan kesayangan kita terdorong untuk menjilat kemudian kita dapat menggosok area yang sudah mulai menguning dengan menggunakan sikat gigi yang tidak terlalu kasar permukaannya. Permulaan, yakni dengan cara membuka mulut secara pelan-pelan kemudian pijat bagian bagian gusi dengan lembut lalu menggosok gigi pada area yang sudah mulai menguning. Menggosok gigi hewan kesayangan idealnya sehari satu kali namun jika tidak memungkinkan dapat minimal 2 atau 3 hari sekali agar plak tidak menumpuk terlalu banyak, dan apabila hewan kesayangan sudah terbiasa gigi nya dibersihkan maka kita dapat menambahkan suplemen pada saat menggosok gigi hewan kesayangan kita.

Menggosok gigi hewan kesayangan perhatikan juga kondisi psikologis atau temperamennya sehingga dia tetap nyaman dan kita pun juga terjaga dari serangan gigitan hewan kesayangan kita. Pembersihan karang gigi juga dapat dilakukan dengan cara rutin kontrol ke dokter hewan agar penanganan dapat teratasi dengan baik. Diet pakan yang sebaiknya diberikan untuk tindakan pencegahan terhadap karang gigi yakni pakan yang kering atau dry food serta memberikan mainan yang bias untuk digigit agar gigi tetap bagus.

Sumber Pustaka :
American Dental Veterinary Association. Keeping your Cat’s Teeth. The Cat Auntumn. 2013. America.
Dodd, RJ. Small Animal Dentistry. Brush Up For Dental Health For Your Pet.  Veterinary Medical Teaching Hospital. 2013. America.
Utama HI, dkk. Karasteristik Karang Gigi pada Anjing di Denpasar Bali. Fakultas Kedokteran Hewan UDAYANA. 2014. Bali.

Widyatuti KS, dkk. Karasteristik Karang Gigi pada Kucing. Fakultas Kedokteran Hewan UDYANA. 2014. Bali.