Selasa, 27 Desember 2016

INFESTASI KUTU PADA KUCING

oleh Alvin Febrianth, DRH

Pada bulan Desember 2016, Tabby Pet Care mendapatkan banyak pasien yang mengalami masalah kulit dan rambut. Salah satunya adalah pasien kucing jantan yang bernama “Item” (Gambar 1) yang di bawa ke Tabby dengan masalah kulit dan rambut.
Gambar 1. Kucing Item
Anamnesa atau keluhan yang disampaikan oleh pemilik adalah kucing Item sering menggaruk bagian badannya, rambut sangat rontok, rambutnya penuh dengan ketombe, kucing item sering keluar rumah, makan minum tidak ada masalah. Berdasarkan anamnesa yang didapatkan maka dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada kucing item. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan klinis yaitu rambut rontok cukup parah jika kita sisir menggunakan tangan, ada bentukkan putih-putih di rambut dugaan adalah kutu, suhu tubuh normal, kucing juga masih aktif.
Dari pemeriksaan klinis untuk kulit dan rambut didapatkan dugaan sementara yaitu kucing item terdapat kutu di rambutnya (Gambar 2 dan 3). Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk kucing item. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mikroskop digital dan pemeriksaan rambut dengan metode hair pluck.
Gambar 2. Kondisi Rambut Kucing Item
Gambar 3. Kondisi Rambut Kucing Item
Dari hasil pemeriksaan menggunakan mikroskop digital (Gambar 4) dan hair pluck (Gambar 5) ditemukan kutu pada rambut dalam jumlah yang sangat banyak. Penyebab kucing item mengalami kerontokan rambut dan pruritus atau gatal-gatal karena infestasi dari kutu rambut.
Gambar 4. Pemeriksaan Menggunakan Mikroskop Digital
Gambar 5. Pemeriksaan Hair Pluck
Kutu merupakan ektoparasit yang sangat merugikan induk semang dalam hal ini adalah kucing. Kutu yang ditemukan pada kasus kucing item adalah Felicola subrostratus. Kutu jenis ini dalam siklus hidupnya selalu pada induk semang. Ada 3 stadium siklus hidup dari Felicola subrostratus yaitu stadium telur, nympha dan dewasa. Kutu betina dewasa setelah proses reproduksi akan bertelur di tubuh kucing. Telur yang sudah keluar akan disematkan atau ditempelkan di rambut kucing, tujuannya agar telur tersebut tidak jatuh dari tubuh kucing. Setelah beberapa jam hingga beberapa hari telur tersebut akan menetas, kemudian keluar kutu dengan stadium nympha. Setelah beberapa hari hingga beberapa minggu kutu tersebut akan berubah menjadi stadium dewasa yang kemudian siap untuk bereproduksi kembali. Oleh karena itu dalam pemeriksaan kita bisa menemukan mulai dari stadium telur sampai dewasa pada rambut kucing.
Gejala klinis yang sering tampak akibat dari infestasi kutu pada kucing adalah rambut mudah rontok dan dalam jumlah yang banyak, kemudian kucing akan merasa sangat gatal karena adanya kutu dalam jumlah yang banyak pada rambut. Rambut menjadi mudah rontok karena dalam hal ini kutu tersebut selalu menempel dan hidup pada rambut. Oleh karena itu pertumbuhan rambut kucing menjadi tidak sempurna. Kucing akan menjadi sering menggaruk atau menjilat hampir seluruh bagian tubuhnya, akibat yang ditimbulkan dari menggaruk atau menjilat yang terlalu sering adalah akan timbul luka pada daerah bekas garukan. Jika terdapat luka maka bakteri akan dengan mudah masuk sehingga menimbulkan infeksi. Akibat dari terlalu sering menjilat maka kondisi rambut akan cenderung basah dan lembab. Kondisi rambut yang basah dan lembab bisa menyebabkan infestasi jamur bisa terjadi.
Pengobatan yang dilakukan di tempat kita untuk kucing Item yaitu dengan pemberian anti parasit dengan metode spot-on. Kemudian grooming treatment dengan menggunakan shampoo khusus untuk masalah kulit dan rambut akibat adanya kutu seminggu sekali secara rutin.  Pemberian vitamin rambut dan kulit untuk membantu proses regenerasi dari rambut yang rontok akibat dari kutu. Rutin menyisir rambut kucing agar rambut yang sudah lama atau rusak akibat dari kutu bisa terangkat, sehingga pertumbuhan rambut yang baru akan lebih sempurna.
Untuk pencegahan agar kucing item tidak terkena kutu lagi yaitu dengan rutin membersihkan kandang dan properti yang biasa dipakai oleh kucing item minimal sehari sekali dengan menggunakan desinfektan. Kemudian membatasi kucing item untuk keluar rumah atau bermain terlalu lama di tanah dan rumput. Rutin grooming minimal 2 minggu sekali dan rutin pemberian anti parasit sebulan sekali.


pemeriksaan menggunakan mikroskop digital


Sumber Pustaka :
Karren H.R. and Alexander H.W. 2011. Blackwell’s Five-Minute Veterinary Consult Clinical
Companion Small Animal Dermatology. Second Edition. John Wiley & Sons Ltd, The
Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex, UK



Tidak ada komentar:

Posting Komentar