oleh Alvin Febrianth, DRH
Pada bulan Desember
2016, Tabby Pet Care mendapatkan banyak pasien yang mengalami masalah kulit dan
rambut. Salah satunya adalah pasien kucing jantan yang bernama “Item” (Gambar
1) yang di bawa ke Tabby dengan masalah kulit dan rambut.
Gambar 1. Kucing Item |
Anamnesa atau keluhan
yang disampaikan oleh pemilik adalah kucing Item sering menggaruk bagian
badannya, rambut sangat rontok, rambutnya penuh dengan ketombe, kucing item
sering keluar rumah, makan minum tidak ada masalah. Berdasarkan anamnesa yang
didapatkan maka dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada kucing item. Hasil
yang didapatkan dari pemeriksaan klinis yaitu rambut rontok cukup parah jika
kita sisir menggunakan tangan, ada bentukkan putih-putih di rambut dugaan adalah
kutu, suhu tubuh normal, kucing juga masih aktif.
Dari pemeriksaan klinis
untuk kulit dan rambut didapatkan dugaan sementara yaitu kucing item terdapat
kutu di rambutnya (Gambar 2 dan 3). Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan
lanjutan untuk kucing item. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan mikroskop digital dan pemeriksaan rambut dengan metode hair pluck.
Gambar 2. Kondisi Rambut Kucing Item |
Gambar 3. Kondisi Rambut Kucing Item |
Dari hasil pemeriksaan menggunakan mikroskop digital
(Gambar 4) dan hair pluck (Gambar 5) ditemukan kutu pada rambut dalam jumlah
yang sangat banyak. Penyebab kucing item mengalami kerontokan rambut dan
pruritus atau gatal-gatal karena infestasi dari kutu rambut.
Gambar 4. Pemeriksaan Menggunakan Mikroskop Digital |
Gambar 5. Pemeriksaan Hair Pluck |
Kutu merupakan ektoparasit yang sangat merugikan
induk semang dalam hal ini adalah kucing. Kutu yang ditemukan pada kasus kucing
item adalah Felicola subrostratus. Kutu
jenis ini dalam siklus hidupnya selalu pada induk semang. Ada 3 stadium siklus
hidup dari Felicola subrostratus
yaitu stadium telur, nympha dan dewasa. Kutu betina dewasa setelah proses
reproduksi akan bertelur di tubuh kucing. Telur yang sudah keluar akan
disematkan atau ditempelkan di rambut kucing, tujuannya agar telur tersebut
tidak jatuh dari tubuh kucing. Setelah beberapa jam hingga beberapa hari telur
tersebut akan menetas, kemudian keluar kutu dengan stadium nympha. Setelah
beberapa hari hingga beberapa minggu kutu tersebut akan berubah menjadi stadium
dewasa yang kemudian siap untuk bereproduksi kembali. Oleh karena itu dalam
pemeriksaan kita bisa menemukan mulai dari stadium telur sampai dewasa pada
rambut kucing.
Gejala klinis yang sering tampak akibat dari
infestasi kutu pada kucing adalah rambut mudah rontok dan dalam jumlah yang
banyak, kemudian kucing akan merasa sangat gatal karena adanya kutu dalam
jumlah yang banyak pada rambut. Rambut menjadi mudah rontok karena dalam hal
ini kutu tersebut selalu menempel dan hidup pada rambut. Oleh karena itu
pertumbuhan rambut kucing menjadi tidak sempurna. Kucing akan menjadi sering
menggaruk atau menjilat hampir seluruh bagian tubuhnya, akibat yang ditimbulkan
dari menggaruk atau menjilat yang terlalu sering adalah akan timbul luka pada daerah
bekas garukan. Jika terdapat luka maka bakteri akan dengan mudah masuk sehingga
menimbulkan infeksi. Akibat dari terlalu sering menjilat maka kondisi rambut
akan cenderung basah dan lembab. Kondisi rambut yang basah dan lembab bisa
menyebabkan infestasi jamur bisa terjadi.
Pengobatan yang dilakukan di tempat kita untuk
kucing Item yaitu dengan pemberian anti parasit dengan metode spot-on. Kemudian
grooming treatment dengan menggunakan shampoo khusus untuk masalah kulit dan
rambut akibat adanya kutu seminggu sekali secara rutin. Pemberian vitamin rambut dan kulit untuk
membantu proses regenerasi dari rambut yang rontok akibat dari kutu. Rutin
menyisir rambut kucing agar rambut yang sudah lama atau rusak akibat dari kutu
bisa terangkat, sehingga pertumbuhan rambut yang baru akan lebih sempurna.
Untuk pencegahan agar kucing item tidak terkena
kutu lagi yaitu dengan rutin membersihkan kandang dan properti yang biasa
dipakai oleh kucing item minimal sehari sekali dengan menggunakan desinfektan.
Kemudian membatasi kucing item untuk keluar rumah atau bermain terlalu lama di
tanah dan rumput. Rutin grooming minimal 2 minggu sekali dan rutin pemberian
anti parasit sebulan sekali.
pemeriksaan menggunakan mikroskop digital
Sumber Pustaka :
Karren
H.R. and Alexander H.W. 2011. Blackwell’s Five-Minute Veterinary Consult
Clinical
Companion Small Animal Dermatology. Second Edition. John Wiley
& Sons Ltd, The
Atrium,
Southern Gate, Chichester, West Sussex, UK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar