Senin, 24 April 2017

Pencegahan Ektoparasit pada Kelinci

oleh Dinda Mahardika, DRH
Kelinci merupakan pet exotic yang termasuk dalam golongan family Leporidae dan Ochotonidae. Nama ilmiah untuk jenis kelinci yang ada di seluruh dunia yaitu Oryctolagus cuniculus. Kelinci dibagi ke dalam beberapa breed atau jenis yang ada di seluruh dunia yaitu fancy breeds dan fur breed. Pada kelompok fur breed diklasifikasikan menjadi normal fur breeds, Rex breeds dan Satin breeds. Untuk normal fur breed memiliki lapisan bawah kulit yang berfungsi menjaga kesehatan rambut, sedangkan Rex breeds mempunyai rambut pendek untuk melindungi kulit dan jenis Satin breeds mempunyai serat rambut yang abnormal untuk memproduksi sheen. Kesehatan kulit dan rambut sangat penting untuk selalu diperhatikan, sebab jika kita tidak merawat dengan baik maka akan banyak factor penyakit yang dapat merusak kesehatan rambut dan kulit kelinci kita, salah satunya yaitu Ektoparasit.
Gangguan pada kulit dan rambut yang disebabkan oleh ektoparasit pada kelinci yaitu, ear mites, fur mites, scabies, dan pinjal. Ektoparasit yang pertama yakni ear mites, yang disebabkan oleh tungau Psoroptes cuniculi. Gejala klinis yang ditimbulkan dari infestasi parasit ini yaitu crusting atau keropeng dan inflamasi atau bengkak pada area wajah, dewlap, leher, serta area kaki serta pruritus atau rasa gatal. Ektoparasit yang berikutnya yaitu fur mites, yang disebabkan oleh Cheyletiella parasitovorax. Parasit ini pada kelinci bersifat zoonosis atau dapat juga menular kepada kita, serta juga dapat menular ke anjing dan kucing, parasit ini pada manusia dapat menyebabkan pruritic dermatitis atau rasa gatal pada kulit. Fur mites pada kelinci ini sering umumnya dikira sebagai ketombe sebab tampak kasat mata atau makroskopis berwarna putih yang menempel di bulu kelinci oleh sebab itu parasit ini juga disebut walking dandruff. Gejala klinis yang ditimbulkan oleh parasit ini yaitu kulit yang kering, alopecia atau kebotakan, dan rambut yang mudah rontok. Kelinci yang mudah terserang parasit ini umumnya pada umur muda, system imun yang drop serta kelinci yang obesitas atau kegemukkan sehingga sulit untuk grooming dirinya sendiri.
Selain fur mites dan ear mites, parasit yang menyebabkan gangguan kesehatan kulit yaitu scabies dan juga pinjal. Scabies pada kelinci ini seringkali kasus yang umum ditemukan terutama untuk kelinci yang manajemen lingkungan kandang yang kurang bersih. Scabies pada kelinci disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei, gejala klinis yang ditimbulkan akibat infestasi dari tungau ini yaitu crusting pada area daun telinga, sela-sela kaki, alopecia di sekitar kaki, kepala dan juga leher. Infestasi ektoparasit selanjutnya yaitu yang disebabkan oleh flea atau pinjal. Flea atau pinjal ini yaitu ektoparasit Ctenocepalidhes sp., parasit ini tidak hanya menginfestasi pada anjing dan kucing saja namun juga menyebabkan gangguan kulit pada kelinci.Infestasi dari flea atau pinjal ini umumnya terjadi pada kelinci yang sedang bunting.
Gambar : Kelinci terinfestasi Fur mite


Gambar:Cheyleitellaparasitovorax.

Ektoparasit pada kelinci bukanlah masalah yang dianggap sepele, apabila kelinci kesayangan kamu terinfestasi ektoparasit, maka segera cek up kesehatan kulit dan rambut kelinci kesayangan kamu ke dokter hewan agar penanganan dilakukan secara tepat.
Pencegahan terhadap ektoparasit baik itu fur mites, scabies maupun pinjal yaitu untuk selalu menjaga kebersihan kandang disekitar kelinci. Serta selalu rajin membersihkan peralatan pakan dan minum, alas kandang yang kemudian didesinfektan secara rutin, dan jangan lupa untuk selalu cek up kesehaan kelinci untuk tindakan preventif sedari dini.

SUMBER PUSTAKA:
Quensberry KE, Carpenter WJ.2004. Ferret, Rabbit and Rodents Clinical Medicine and Surgery. El Savier Saunders. United State of America.
Delaney, CAJ. 2000. Exotic Companion Medicine Handbook. Biological Education Network, Lake worth, Florida.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar