Selasa, 15 Maret 2016

Manajemen Pemberian Pakan untuk Kucing




Oleh : Dinda Mahardhika, DRH.

Kucing Dewasa Sehat Dengan Pakan Proporsional

Mempunyai hewan peliharaan bukan lagi menjadi hal yang asing bagi masyarakat saat ini, salah satunya memelihara hewan kucing. Kucing merupakan hewan yang tidak hanya lucu dan menggemaskan namun juga lincah dan cerdas. Hewan ini mempunyai berbagai kemampuan yang luar biasa seperti contohnya yaitu kemampuan indra penciuman yang peka terhadap bawang-bawangan pada makanan, serta kucing merupakan termasuk jenis karnivora sejati atau hewan pemakan daging hal ini berbeda dengan anjing yang merupakan hewan omnivora. Oleh sebab itu, sistem pencernaan pada kucing dirancang lebih efisien untuk memproses daging pada pakannya untuk kebutuhan energinya. Kandungan nutrisi pada pakan harus proporsional agar sesuai dengan kebutuhan energi yang dibutuhkan sehingga kucing juga terhindar dari obesitas atau kegemukan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Kemampuan kucing dalam merasakan sesuatu juga hal penting untuk ketahanan hidup, yakni dengan mendeteksi pakan yang mengandung racun atau sudah basi sehingga tidak layak untuk dimakan. Lidah kucing mempunyai struktur seperti kait yang dikenal dengan papillae. Papillae tersebut membuat kucing mampu mendeteksi rasa pahit, asam dan asin, namun tidak dapat mendeteksi rasa manis sebab rasa manis tidak begitu penting untuk hewan karnivora. Nafsu makan kucing dipengaruhi oleh bau, bukan rasa yang ada pada pakan. Oleh sebab itu dalam memberikan pakan pada kucing kesayangan seharusnya jangan hanya memperhatikan rasa namun juga kualitas kandungan nutrisi yang ada dalam pakan tersebut. Pakan yang dikandung haruslah mempunyai kadar protein yang tinggi, serat kasar tinggi namun kadar lemak yang rendah serta kucing membutuhkan taurin yang merupakan asam amino yang digunakan untuk konjugasi asam empedu.

Kandungan nutrisi yang ideal untuk kucing yakni protein yang tinggi, kadar lemak rendah, serat kasar tinggi, vitamin yang meliputi A,E,D dan K,kadar pH normal dan kadar magnesium yang rendah. Sebab jika pakan yang mengandung tinggi magnesium dapat memicu gangguan pada saluran kemih. Kandung nutrisi untuk kitten atau anak kucing juga berbeda dengan kucing dewasa, sebab kucing kitten atau anak kucing membutuhkan protein lebih banyak dibandingkan dengan kucing dewasa. Pemberian pakan untuk kucing tidaklah harus sebanyak mungkin, akan lebih baik jika pemberiannya ad libitum atau selalu diisi pada tempat pakannya sebab kucing mempunyai sifat yakni sedikit makan namun dengan frekuensi sering sehingga dia dapat mengatur kondisi kebutuhan energi  yang dibutuhkan oleh tubuhnya.



Berikut komposisi kandungan nutrisi untuk kebutuhan pakan kucing.
Sumber
Kucing
Kitten
Adult
Protein (%)
30-41
26-40
Lemak (%)
11-22
12-22
Serat (%)
3-5
2,0-5,4
Kalsium (%)
1,1
0,6
Vitamin A, IU/kg
1000-26000
10000-26000
Vitamin D3, IU
782
785
Vitamin E, IU/kg
400-600
400-500
Vitamin C, mg

75
Cuprum, mg
24
23
Zincum, mg

250
Taurin (%)
0,18
0,10-0,14
Catatan : Dari berbagai sumber produk makanan kering dry food. Kolom kosong :menunjukkan tidak adanya data kuantitatif, namun dicantumkan secara kualitatif.

Pemberian pakan untuk kucing sebaiknya yang mengandung nilai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh si kucing. Apabila pakan yang diberikan sekedarnya saja tanpa memperhatikan kandungan nutrisi yang penting maka dapat menyebabkan kekurusan bahkan mal nutrisi. Begitu pula sebaliknya, apabila pakan yang diberikan untuk kucing tidak sesuai atau melebihi porsi nutri yang dibutuhkan oleh tubuh dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Oleh karena itu, pemberian pakan yang sesuai dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan sehingga kesehatan kucing pun tetap terjaga dengan baik.

Sumber : Napitulu, MR.Suwed A.M.Panduan Lengkap Kucing Cetakan I.Jakarta.2011
Laflamme, PD. Understanding and managing obesity in dogs and cats. Veterinary Clinics small animal practice journal.USA. 2006
Setyo W, Dondin S.,dkk. Diagnostik Klinik Hewan Kecil. Penerbit IPB Press.Bogor.2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar