Selasa, 03 Mei 2016

EarMites, Scabiosis dan Demodecosis pada Anjing dan Kucing



Lesi General karena Infestasi Demodex sp

Mempunyai hewan kesayangan seperti anjing dan kucing merupakan hal yang menyenangkan serta dapat mengurani stress akibat aktivitas sehari-hari. Perawatan yang diperlukan tidak hanya sekedar memberi pakan saja namun juga diperhatikan status kesehatan hewan kesayangan yang kita pelihara. Sebagai contohnya dengan mengetahui apabila anjing atau kucing kita sedang mengalami sakit dalam hal ini bermasalah dengan kesehatan kulitnya. Kucing atau anjing kita dapat terinfeksi jenis parasit pada kulit dan telinga yaitu otodectes sp., scabies sp., dan demodex sp. Atau yang selama ini dikenal dengan penyakit ear mites atau kutu telinga, scabiosis dan demodecosis. Pertama yang akan dibahas adalah era mites atau kutu pada telinga, yakni suatu infeksi parasit yang disebabkan oleh parasit otodectes sp. Hewan yang terinfeksi kutu telinga atau ear mites ini akan mengalami rasa gatal di area telinga sehingga ada dorongan untuk menggaruk di sekitar area telinga. Parasit pada telinga ini mempunyai kaki sebagai alat penghisap darah sehingga menimbulkan rasa gatal pada hewan penderita. Anjing atau kucing yang mengalami ear mites atau kutu telinga akan selalu berusaha untuk menggaruk di area telinga sehingga dapat menyebabkan telinga memerah dan menjadi luka. Perawatan yang perlu dilakukan apabila melihat anjing atau kucing kita demikian yakni segera di bawa ke dokter hewan untuk memastikan pemeriksaan secara lanjut serta mendapatkan pengobatan yang tepat. Tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi parasit tersebut yakni dengan cara rajin membersihkan telinga anjing atau kucing kita secara teratur menggunakan cuton bud, tidak perlu sering namun secara teratur.
Infeksi parasit yang kedua yang sering menyerang anjing dan kucing kita yakni scabies sp. atau biasa dikenal dengan scabiosiosi atau kudis. Parasit ini biasa hidup di kulit bagian epidermis atau di tepi permukaan kulit. Rasa gatal yang disebabkan oleh parasit scabies sp. ini mebuat anjing dan kucing kita menggaruk atau menggosok-gosokkan bagian yang terinfeksi pada benda yang keras sehingga menyebabkan lecet atau luka serta rontoknya rambut. Luka atau lecet yang sering digaruk akan mengeluarkan suatu cairan serum dan mongering sehingga membentuk suatu keropeng. Area yang terinfeksi biasanya di sekitar moncong hidung, telinga dan sela-sela kaki pada anjing dan kucing kita. Apabila kita menemukan kejadian seperti ini dialami oleh anjing atau kucing kita maka segera di bawa ke dokter hewan agar diperiksa secara pasti dan mendapatkan terapi yang tepat sebelum terlambat, sebab jika kita terlambat untuk care dengan yang dialami hewan kesayagan maka dapat berakibat fatal sehingga menyebabkan hal yang tidak diinginkan. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu tidak sering membiarkan hewan kesayangan kita bermain  di tanah yang kotor dan juga kontak dengan hewan yang terinfeksi parasit ini. Dan juga perlu diperhatikan bahwa infeksi scabies sp. ini menular juga ke manusia seingga jika anjing atau kucing kita terinfeksi parasit ini maka segera cuci tangan dan menggunakan antiseptic.
Infeksi parasit yang ketiga yakni parasit demodex sp. atau biasa dikenal dengan penyakit demodecosis. Parasit ini biasa hidup di folikel rambut aau kelenjar sebacea rambut sehingga tidak dapat diamati secara kasat mata. Parasit ini umumnya sering terjadi pada anjing daripada kucing. Apabila anjing atau kucing kita terinfeksi parasit ini maka akan menimbulkan rasa gatal , lesi atau luka yang meradang di area telinga, moncong hidung dan sela-sela kaki serta infeksi parasit ini menyebabkan imunitas atau system imun anjing atau kucing kita menurun apabila terinfeksi parah. Infeksi parasit demodex sp. ini terdapat dua tipe yakni terinfeksi local atau general. Infeksi secara local yaitu parasit demodex sp. hanya menginfeksi area tertentu atau satu bagian dari tubuh anjing atau kucing kita sedangkan yang general yaitu lesi atau luka akibat infeksi sudah menyebar di seluruh tubuh anjing atau kucing kita. Parasit demodex sp ini juga menular ke manusia, jadi kita pun sebagai owner juga harus waspada terhadap infeksi parasit ini. Apabila hewan kesayangan kita terinfeksi, segera bawa ke dokter hewan untuk memastikan diagnosis dan terapi yang tepat untuk hewan kita. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu tidak sering-sering memperbolehkan hewan kesayangan bermain di tanah yang kotor, kontak dengan hewan yang terinfeksi, cek up masalah kulit hewan kesayangan dengan dokter hewan untuk memastikan kesehatan kulitnya.

Sumber : Wardhana HA dkk. SKABIES: TANTANGAN PENYAKIT ZOONOSIS MASA KINI DAN MASA DATANG.2006. Bogor.wartazoa vol I. Balai Penelitian Veteriner.
Duncan JL dkk. Veterinary Parasitology. The Faculty Veyerinary Medicine University Glasglow. 1998. Scottland.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar