oleh Alvin Febrianth, DRH
Hewan
kesayangan hampir sama dengan manusia, dapat mengalami gangguan atau penyakit
yang menyerang saluran pernafasan. Gejala klinis yang muncul mirip dengan
manusia yaitu batuk atau bersin. Pada anjing gejala klinis yang muncul pada
gangguan pernafasan salah satunya adalah batuk. Penyakit pernafasan yang sering
menyerang pada anjing dengan gejala klinis batuk yaitu Kennel Cough atau Infectious Canine Trachebronchitis.
Kennel
Cough atau disebut juga dengan Infectious
Canine Trachebronchitis adalah penyakit pernafasan yang sangat menular ke
sesama anjing. Dari istilah penyakit tersebut kita bisa melihat bahwa adanya
peradangan pada saluran pernafasan yaitu trakea dan bronkus. Penyakit ini bisa
ditemukan hampir diseluruh dunia, bahkan setidaknya pernah menginfeksi setiap
anjing sekali seumur hidupnya.
Anak anjing atau anjing pada
umur-umur muda sering terkena penyakit ini karena sistem kekebalan tubuh pada umur tersebut masih belum
sempurna. Anjing pada umur tua pun masih bisa terkena penyakit ini, atau anjing
yang memiliki penurunan atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala klinis pada anjing umur berapapun yang terkena penyakit ini sama, yaitu batuk
atau seperti tersedak sesuatu.
Gejala klinis pada penyakit ini adalah
batuk secara terus menerus seperti tersedak. Batuk ini kadang-kadang membuat
anjing menjadi merasa tidak nyaman, sehingga anjing menjadi terlihat kurang
aktif. Gejala lain yang muncul biasanya yaitu demam, keluar leleran dari hidung
diikuti dengan bersin-bersin kemudian mata menjadi mudah berair. Tapi beberapa
anjing hanya menunjukan gejala batuk saja, nafsu makan masih baik dan anjing
juga masih terlihat aktif.
Ada beberapa mikroorganisme yang
menjadi penyebab dari penyakit kennel
cough ini. Antara lain adalah Bordetella bronchiseptica bacteria, canine adenovirus, parainfluenza virus, and mycoplasma. Beberapa mikroorganisme
tersebut baik hanya satu atau kombinasi bisa menimbulkan gejala klinis dari
penyakit ini. Jika ada lebih dari satu penyebab maka gejala klinis yang
ditimbulkan biasanya lebih parah.
Jika anjing kita mulai menunjuka gejala klinis seperti
yang telah disebutkan, maka harus segera kita bawa ke dokter hewan untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena dari gejala batuk saja masih banyak
kemungkian penyakit yang ada. Dokter hewan akan menanyakan riwayat sakit anjing
kita dan kemudian akan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan yang dilakukan
yaitu dengan pemeriksaan darah lengkap dan kimia darah serta dilakukan rontgen.
Dari hasil pemeriksaan lanjutan tersebut dokter akan mengetahui gejala batuk
pada anjing kita lebih mengarah karena penyakit kennel cough atau mungkin
ada masalah yang lain seperti adanya benda asing pada saluran pernafasan.
Pengobatan yang diberikan biasanya sesuai dengan gejala
klinis yang muncul. Antibiotik biasanya juga diberikan jika mengarah keinfeksi
bakteri. Jika kondisi anjing masih aktif, makan minum tidak ada masalah dokter
menyarankan rawat jalan. Tetapi jika kondisi anjing lemas tidak mau makan dan
minum dokter akan menyarankan untuk rawat inap. Untuk mengurangi tingkat
kejadian penularan penyakit ini, biasanya anjing tersebut harus dipisahkan
dengan anjing-anjing yang lain dalam satu rumah sampai kondisinya benar-benar
sehat. Tempat pakan dan minum, kandang, mainan atau semua properti yang biasa
digunakan dicuci bersih dengan desinfektan secara berkala.
Untuk mencegah anjing kita terkena atau tertular penyakit
ini, anjing kita harus divaksinasi sesuai jadwal dan petunjuk dari dokter hewan. Anjing yang sudah mendapat vaksinasi juga masih ada kemungkinan untuk
terkena penyakit ini, tetapi paling tidak sudah memiliki daya tahan tubuh
terhadap penyakit tersebut dibandingkan dengan yang belum mendapatkan
vaksinasi. Jika anjing tersebut menderita penyakit ini dan belum divaksinasi,
gejala klinis yang muncul biasanya lebih parah daripada anjing yang sudah
pernah divaksin. Oleh karena itu selalu perhatikanlah jadwal vaksinasi anjing
anda, terutama bila di rumah ada lebih dari satu anjing atau anjing kita sering
bertemu dengan anjing-anjing lainnya. Bawalah ke dokter hewan jika anjing anda
memiliki gejala dari penyakit ini, konsultasikan juga untuk jadwal vaksinasi anjing
anda.
Sumber
Pustaka :
Carlson, D.G. and J.M. Griffin. 2007. Dog Owner’s Home Veterinary
Handbook. Third Edition.
Wiley Publishing, Inc., Hoboken,
New Jersey
Stephen,C.B.
and Dwight, D.B. 2006. Canine and Feline Infectious Disease and Parasitology.
First Edition. Blackwell Publishing, Iowa.
Artikel yg bagus, Dok.Anjing saya punya diagnosa yg sama persis sperti artikel diatas. Yg sy bingung sdh satu minggu anjing sy, sdh disuntik ole dr. Hewan jg, tp msh saja pernafasannya terganggu, masih loyo, tp mau makan sedikit saja, kerjaannya malam tidur, siang tidur, nafas sprti batuk, tp mau muntah jg.. klo Dokter bs ksh saran antibiotik yg cocok utk dy apa ya? Amociline sm Dexa apakh membantu, Dok? Dari artikel dokter, disebut terkena influenza. Apa cocok diberi obat flu pada manusia? Trimksh utk artikelnya Dok.. klo bs bntuannya jg.. Kami skeluarga sayang sekali sama Molly
BalasHapusTerima Kasih atas pertanyaanya.
BalasHapusJika gejala masih tetap muncul setelah beberapa waktu sudah mendapat pengobatan, biasanya Dokter Hewan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti Rontgen (Xray) dan cek darah. Hal ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa dan apakah ada perubahan dalam pengobatan. Antibiotik dan obat-obatan lain disesuaikan dengan diagnosa. Untuk obat Flu manusia sebaiknya tidak diberikan, karena ada beberapa obat untuk manusia (FLU) yang tidak bisa diberikan ke Anjing, karena dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian. Untuk pengobatan sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan Dokter Hewan.