FELINE
CALICIVIRUS
Oleh Nindya Kusuma, DRH
Feline Calicivirus adalah penyakit yang
menyerang saluran pernafasan bagian atas dengan gejala demam, hipersalivasi, lesi
ulser pada lidah, ulser pada paw, sneezing
(bersin-bersin), dan konjungtivitis. Penyakit Feline Calicivirus disebabkan
oleh infeksi Calicivirus, yaitu virus RNA dan tidak beramplop. Nama calicivirus berasal dari
penampilan di mikroskop elektron dari serangkaian cup (calyx).
Virus tersebut bereplikasi di tonsil dan
jaringan lymphoepithelial dan selanjutnya virus tersebut shedding. Virus
relative stabil di lingkungan kurang lebih selama 3 minggu. Infeksi Feline
Calici Virus (FCV) biasanya ditularkan oleh aerosol, diekskresikan melalui oral
dan nasal discharge serta saliva. Gejala klinis muncul setelah 3 sampai 4 hari
setelah terinfeksi virus.
Akibat gangguan saluran nafas menyebabkan kucing kehilangan nafsu makan
bahkan tidak dapat makan sehingga lemas, dehidrasi dan dapat menyebabkan
kematian. Kucing yang telah terinfeksi Calicivirus dapat berubah status menjadi
karier dengan kata lain masih dapat berpotensi menularkan ke kucing yang lain.
Status karier berlangsung selama beberapa tahun dan virus dibebaskan melalui
organ oropharynx. Penularan Calicivirus dapat secara langsung dan tidak
langsung, secara langsung melalui kontak fisik dengan kucing yang menderita
atau karier Calicivirus. Penularan secara tidak langsung melalui lingkungan,
kandang, bowl dan sebagainya.
Management sanitasi sangat diperlukan bagi Anda yang
memiliki kucing yang sedang terinfeksi Calicivirus, yaitu dengan mendesinfektan
dengan kandang dan bowl. Serta isolasikan kucing yang sakit dengan kucing yang
sehat. Pencegahan dengan vaksinasikan kucing.
SUMBER
Feline
Infectious Diseases and Parasitology. Blackwell Publishing.
Gaskell R, Dawson S. Feline Respiratory
Disease. In : Green CE, ed. Infectious Diseases of
the dog and cat.
Philadelphia ; WB Saunders; 1998:97-106.
John,
R. August. 2006. Consultations
in Feline Internal Medicine . Elsevier
Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar