oleh Dinda Mahardika, DRH
Kelinci merupakan pet exotic yang
termasuk dalam golongan family Leporidae
dan Ochotonidae. Nama ilmiah untuk
jenis kelinci yang ada di seluruh dunia yaitu Oryctolagus cuniculus. Kelinci juga mempunyai kemiripan dengan
golongan rodentia atau sejenis tikus, hamster, marmot dll. Kedua jenis hewan
ini mempunyai kemiripan dalam struktur anatomi gigi dan mulut yakni pada bagian
gigi insicius atas pada rahang atas dan bawah yang dimodifikasi seperti pisau
untuk memotong makanan yang dikunyah. Kelinci dibagi ke dalam beberapa breed
atau jenis yang ada di seluruh dunia yaitu fancy
breeds dan fur breed. Pada
kelompok fur breed diklasifikasikan
menjadi normal fur breeds, Rex breeds
dan Satin breeds. Untuk normal fur breed memiliki lapisan bawah kulit yang
berfungsi menjaga kesehatan rambut, sedangkan Rex breeds mempunyai rambut
pendek untuk melindungi kulit dan jenis Satin breeds mempunyai serat rambut
yang abnormal untuk memproduksi sheen.
Tingkah laku yang sering kita amati
bila kelinci kita sering memakan feses atau kotorannya sendiri, hal ini bukan
berarti kelinci mengalami gangguan atau masalah kesehatan namun hal ini sangat
normal terjadi pada kelinci. Hal ini terjadi karena kelinci mempunyai struktur
anatomi pencernaan yang unik yaitu adanya cecotropesatau night feces yang
lembut seperti kotoran cair. Hal ini juga seringkali owner atau pemilik mengsalah
artikan dengan adanya gangguan pencernaan atau diare pada hewan kelincinya
padahal itu merupakan cecotrop yang tidak termakan oleh kelinci. Cecotrop
sangatlah penting untuk nutria pada kelinci sebab mengandung kadar lemak yang
tinggi, protein dari mikroba, vitamin B, natrium, kalium serta air. Sexual
maturity atau masa birahi pada kelinci beragam tergantung dari masing-masing breed.
Small breed umumnya sexual maturity nya pada umur 4 samapai 5 bulan, sedangkan
medium breed pada umur 4 hingga 6 bulan dan pada large breed sexual maturity
pada umur 5 hingga 8 bulan. Dan juga kelinci mempunyai kebiasaan untuk self
grooming terutama pada area wajah, hingga bagian telinga.
Kelinci yang diliarkan atau hidup
tidak dikandang akan mempunyai tingkah laku yang berbeda dengan kelinci
domestic. Kelinci domestic juga jarang sekali stress dengan lingkungan sekitar
apabila sering beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini berbeda dengan wild
rabbit atau kelinci yang diliarkan maka akan cemderung mempunyai tingkat stress
yang lebih tinggi. Pemeliharaan yang harus diperhatikan untuk kelinci yaitu
Nutrisi pakan yang cukup dan seimbang. Waktu pemberian pakan yang baik untuk
kelinci yaitu pada saat pagi atau subuh dan juga malam hari. Kelinci menyukai
bahan pakan yang manis serta pakan yang mengandung molase atau sukrosa namun
bukan pakan biasa yang dicampur dengan gula. Umumnya pet owner selalu
memberikan pakan untuk kelinci kesayangannya dengan pellet sebab mudah
didapatkan dan sudah diformulasikan mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
kelinci namun umumnya pellet ini mengandung rendah serat. Apabila kelinci hanya
diberikan pakan pellet saja maka akan menyebabkan obesitas dan membuat kotoran
menjadi cair. Oleh karena itu seperti hay atau fres rumput, sayuran hingga buah
pun juga bias diberikan untuk kelinci. Namun juga perlu diperhatikan ada
beberapa tanaman yang juga bersifat toxic atau racun untuk kelinci seperti
almond, Aloe vera, dan buah cherry.
Kelinci kesayangan kita juga harus
dibiasakan untuk exercise atau bermain dan dibiarkan lepas dari kandangnya, hal
ini dilakukan untuk menjaga fisik dan mental agar selalu dalam keadaan baik. Bermain
di rumput secara teratur juga merangsang untuk defekasi dan urinasi secara
normal, sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan dan system
perkemihan. Selain itu juga, jika membiarkan kelinci kesayangan bermain bebas
di rumput juga mendapatkan sinar matahari yang mengandung vitamin D. Kandang
yang baik untuk kelinci yaitu jauh dari suara yang bisik sebab dapat
menyebabkan stress, alas kandang yang harus selalu bersih dan juga dapat
diberikan hay atau rumput sebagai alas sehingga membuat kelinci terhindar dari
penyakit pododermatitis dan penyakit kulit lainnya, serta pengaturan suhu yang
ada di kandang agar tidak terlalu panas dan cukup ventilasi. Penggantian alas
lantai pada kandang harus rutin dibersihkan agar meminimalisir adanya infeksi.
Gambar : Contoh kandang untuk Kelinci Outdoor |
Contoh gambar Kandang Kelinci indoor |
Sumber
pustaka:
Delaney,
CAJ. 2000. Exotic Companion Medicine Handbook. Biological Education Network,
Lake worth, Florida.
Quensberry
KE, Carpenter WJ.2004. Ferret, Rabbit and Rodents Clinical Medicine and
Surgery. El Savier Saunders. United State of America.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar