Gangguan
pada kulit dan rambut pada hewan kecil khususnya anjing dan kucing merupakan
masalah yang paling sering muncul. Hampir setiap pemilik hewan mengeluh karena
hewan kesayangannya mengalami masalah kulit. Masalah kulit yang paling sering
ditemukan adalah rambut rontok, ketombe, kulit merah dan berkerak. Rata-rata
pemilik hewan baik itu anjing atau kucing yang memiliki rambut panjang atau
tebal sering kali mendapat masalah seperti ini. Tetapi tidak menutup kemungkinan
untuk hewan kecil yang memiliki rambut pendek juga mengalami masalah kulit.
Ada berbagai
macam penyebab masalah pada kulit dan rambut, salah satunya adalah karena
jamur. Hampir semua masalah kulit dan rambut memiliki gejala yang sama. Antara
lain kerontokan rambut yang lumayan banyak, terdapat banyak ketombe pada rambut,
kulit berkerak dan terlihat kemerahan. Gejala seperti ini tidak hanya muncul
pada gangguan kulit akibat jamur saja, masalah kulit dan rambut akibat kutu,
bakteri, alergi dan penyebab yang lain juga muncul. Sulit untuk membedakan
penyebab masalah kulit dan rambut berdasarkan gejala yang muncul. Oleh karena
itu dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk setiap masalah kulit dan rambut.
Dalam dunia medis
gangguan kulit karena jamur disebut dengan Dermatophytosis
atau bisa disebut juga dengan Ringworm.
Meskipun memiliki istilah Ringworm,
gangguan kulit ini tidak disebabkan oleh cacing melainkan karena jamur. Gangguan
akibat jamur ini bersifat zoonosis
atau bisa menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Disebut dengan istilah
seperti itu karena memiliki gejala pada kulit berupa bentukan bulat seperti
cincin dan berwarna merah pada kulit. Gejala ini kadang muncul diberbagai
tempat seperti di daerah badan dan kaki. Rambut juga rontok atau tidak dapat
tumbuh pada kulit yang terdapat bentukan seperti itu. Gejala seperti ini sangat
khas pada gangguan akibat jamur, tetapi ada juga pada beberapa hewan yang
mengalami masalah kulit dan rambut akibat jamur tidak muncul gejala seperti
ini.
Selain gejala
khas dari Ringworm yang muncul pada
kulit, ada beberapa gejala yang muncul akibat dari jamur. Gejala yang muncul
biasanya berupa kerontokkan rambut yang sangat banyak. Rambut rontok merupakan
hal yang wajar, karena rambut yang sudah tua atau rusak akan rontok dan
digantikan dengan rambut baru yang bagus dan kuat. Tetapi dalam hal gangguan
akibat jamur, biasanya jumlah rambut yang rontok akan bertambah banyak. Hal ini
terlihat ketika kita menggunakan sisir untuk merapikan rambut anjing atau
kucing kita. Jumlah rambut yang menempel pada sisir lebih banyak dari pada
biasanya. Bahkan dengan menggunakan tangan saja juga banyak rambut yang rontok.
Hal ini disebabkan karena jamur mengganggu kestabilan rambut sehingga
mempengaruhi pertumbuhan yang mengakibatkan rambut dapat dengan mudah rusak dan
rontok.
Gejala lain
akibat jamur adalah adanya kerak atau ketombe pada kulit. Biasanya hanya
terdapat dibeberapa bagian tubuh seperti di badan, kaki, telinga dan ekor.
Tetapi jika masalah kulit dan rambut akibat jamur yang sudah terlalu lama atau
tidak pernah mendapat pengobatan, ketombe akan menyebar hampir diseluruh tubuh.
Jika hal ini terjadi kondisi kulit dan rambut juga akan rusak, hampir seluruh
tubuh dipenuhi dengan ketombe dan pertumbuhan rambut tidak akan pernah bagus. Karena
ketombe ini biasanya menimbulkan rasa gatal, maka anjing atau kucing jadi lebih
sering menggaruk tubuhnya. Akibat dari garukkan yang terlalu berlebihan
biasanya akan timbul iritasi sehingga akan tampak kemerahan pada kulit. Dengan
adanya luka akibat garukkan sering kali diikuti dengan adanya infeksi bakteri.
Beberapa gejala
yang telah disebutkan masih belum dapat kita pastikan bahwa hewan kesayangan
kita mengalami masalah kulit akibat dari jamur. Hampir semua gangguan pada
kulit memiliki gejala yang sama meskipun penyebabnya berbeda. Oleh karena itu
untuk semua gangguan pada kulit harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Segera konsultasikan dengan dokter hewan jika hewan kesayangan kita menunjukkan
gejala gangguan kulit. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk
mengetahui penyebab gangguan kulit, apakah benar disebabkan oleh jamur atau
penyebab yang lain.
Pemeriksaan
lanjutan untuk Dermatophytosis yang
biasa dilakukan oleh dokter hewan antara lain adalah pemeriksaan rambut atau
kulit yang terdapat kerak atau ketombe dengan mikroskop. Dengan pemeriksaan
mikroskop dapat terlihat kerak atau ketombe mengarah ke jamur atau kutu yang
menempel di rambut. Kemudian dilakukan pemeriksaan dengan Wood’s Lamp untuk melihat apakah kulit yang berkerak berpendar
warna hijau atau tidak. Jika kulit berpendar maka bisa mengarah ke gangguan
akibat jamur. Kemudian dilakukan penanaman rambut atau kerak pada media
penumbuh jamur. Hasil dari penanaman pada media tersebut akan menunjukkan hewan
kesayangan kita mengalami gangguan kulit akibat dari jamur atau bukan.
Penyebab dari
munculnya gangguan kulit karena jamur sebagian besar karena kelembaban. Anjing
dan kucing suka sekali dengan tempat-tempat yang sejuk dan lembab. Contohnya
kucing suka sekali berada di depan kamar mandi atau di tempat-tempat yang
dingin, atau sering kali bermain di rumput atau tanah. Hal ini menyebabkan rambut
dan kulit menjadi sedikit basah dan tidak kering. Dengan suasana yang lembab
inilah jamur dapat tumbuh. Proses pengeringan rambut yang tidak tuntas setelah
mandi pun menjadi faktor penyebab tumbuhnya jamur. Tertular oleh hewan lain
yang sudah mengalami gangguan kulit karena jamur juga menjadi penyebab
tumbuhnya jamur pada hewan kesayangan kita.
Dari faktor
penyebab munculnya ganguan karena jamur, maka kita bisa mengurangi resiko hewan
kesayangan kita mengalami masalah kulit akibat dari jamur. Yaitu dengan cara
membatasi anjing atau kucing kita berada terlalu lama ditempat yang lembab dan
basah. Kemudian mencuci kandang, tempat pakan, bak pasir, dan peralatan lainnya
yang biasa anjing atau kucing kita sering gunakan. Area tempat bermain atau
tidur juga harus sering dibersihkan. Melakukan pengeringan rambut dengan tuntas
sampai benar-benar kering setelah mandi, terutama untuk anjing atau kucing yang
berrambut panjang, juga dapat mengurangi resiko tumbuhnya jamur. Segera
pisahkan jika ada hewan lain yang diduga mengalami masalah kulit. Karena
masalah kulit akibat jamur dapat menular ke manusia dan sebaliknya, kita juga
harus selalu menjaga kebersihan. Selalu cuci tangan setelah memegang anjing
atau kucing, terutama yang mengalami masalah kulit.
Jika memang
anjing atau kucing kita mengalami masalah kulit karena jamur, dokter hewan akan
memberikan pengobatan sesuai kondisi saat itu. Pengobatan yang diberikan bisa
berupa salep, obat minum atau dengan mandi secara rutin. Untuk mandi bisa
menggunakan shampoo khusus anjing atau kucing untuk kulit dan rambut yang
mengalami masalah karena jamur sesuai petunjuk penggunaan atau saran dari dokter
hewan. Anjing atau kucing bisa dimandikan satu sampai dua minggu sekali secara
rutin sampai jamur benar-benar hilang. Tidak hanya masalah kulit akibat jamur,
hampir semua gangguan kulit tidak bisa dengan mudah dan cepat sembuh. Oleh
karena itu dibutuhkan ketelatenan dari pemilik hewan untuk selalu mengikuti
petunjuk pengobatan dari dokter hewan termasuk jadwal mandi dan jadwal checkup.
Sumber
Pustaka :
Medleau, L. and K.A. Hnilica. 2006. Small Animal Dermatology: A Color
Atlas and Therapeutic
Guide. Second Edition. Saunders Elsevier. USA.
Nuttal, T., Richard G.H. and Patrick J.M. 2009. A Colour
Handbook of Skin Diseases of the Dog
and Cat. Second Edition. Manson Publishing Ltd. UK.
Rhodes, Karen H. and
Alexander H. Werner. 2011. Blackwell’s
Five-Minute Veterinary Consult
Clinical Companion:Small Animal Dermatology. Second Edition. Blackwell Publishing
Ltd., USA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar