Oleh Dinda Mahardika. DRH
Musang
pandan atau di kalangan masyarakat umum lebih dikenal dengan musang luwak.
Musang pandan ini termasuk dalam golongan family Viverridae dan mempunyai nama ilmiah Paradoxurus hermaphroditus. Hewan ini mempunyai perilaku soliter,
mudah untuk diajak bermain, non-aggressive
serta termasuk hewan nocturnal yaitu sangat aktif pada sat sore hingga malam
hari. Musang pandan ini mempunyai panjang sekitar 90 cm dengan berat 3-5 kg,
dan hewan ini mempunyai variasi beberapa warna diantaranya pada punggung
mempunyai warna abu-abu kecoklatan namun terkadang juga mempunyai warna coklat
merah tua, dan kehijauan serta mempunyai garis gelap yang terputus.
Jenis
diet atau pakan yang dapat diberikan pada musang pandan ini yaitu buah-buahan
seperti pisang, papaya, mangga, rambutan. Pemberian pakan untuk musang ini
sebaiknya tidak dicampur dengan bahan-bahan yang mengandung susu ataupun garam.
Pemberian serangga pada musang pandan pun diperbolehkan asalkan tidak berlebih.
Diusahakan pemberian bubur merk tertentu pun dibatasi dikarenakan hal ini
terkadang dapat memicu untuk diare serta pakan tersebut bukanlah pakan yang
tepat untuk musang pandan sebab tidak sesuai dengan habitat atau kondisi saat
mereka di alam liar. Pemberian pakan dan nutrisi yang seimbang membantu proses
metabolism yang baik untuk musang pandan.
Apabila
pemberian pakan dan manajemen pemeliharaan yang kurang bagus maka dapat
menimbulkan beberapa penyakit yang dapat menginfeksi musang pandan salah
satunya yakni kasus conjungtivitis
atau peradangan pada selaput mata yang disebabkan karena bias traumatic,
infeksi bakteri maupun virus. Penyakit ini merupakan gejala yang timbul sebagai
akibat adanya infeksi atau traumatic akibat tergores ataupun tergaruk oleh kuku
musang pandan yang panjang. Gejala yang ditimbulkan yakni mata memerah serta
selaput conjungtiva hampir menutupi sebagian cornea mata pada musang pandan. Gejala
conjungtivitis ini juga merupakan gejala klinis adanya infeksi dari virus ataupun
bakteri yang umumnya bersama dengan adanya gejala flu atau bersin. Apabila
musang peliharaan kita sedang mengalami gejala seperti ini yaitu conjungtivitis
maka segera periksa ke dokter hewan untuk dilakukan physical examination secara
keseluruhan dan jangan diberikan obat-obatan tetes mata yang kurang tepat.
Konsultasikan kondisi kesehatan ke dokter hewan mengenai penyakit ini agar
mendapatkan penanganan yang tepat serta terapi yang tepat. Pwrbaikan manajemen
pemeliharaan meliputi desain atau model kandang yang tepat, pemberian pakan
yang sesuai nutrisi dan seimbang serta manajemen pemeliharaan meliputi
memandikan, memotong kuku secara teratur minimal satu atau dua minggu sekali
dan pemberian vitamin untuk menunjang system imun musang peliharaan kita.
Gambar :
Conjunctiivitis pada musang umur 4 bulan (dokumen pribadi)
|
Sumber
Pustaka:
Delaney,
CAJ. 2000. Exotic Companion Medicine Handbook. Biological Education Network,
Lake worth, Florida.
Selamat pagi.saya mau tanya
BalasHapusKenapa ya musang ku tidak mau di suapin di kasih susu malah mencret itu pun susah mau ngedotinya