oleh Alvin Febrianth, DRH
Tabby Pet Care menerima
beberapa pasien kucing yang mengalami infeksi telinga. Salah satunya adalah
pasien kucing jantan yang bernama “Miki” (Gambar 1) yang di bawa ke Tabby Pet
Care pada bulan Januari 2017.
Gambar 1. Kucing Miki |
Keluhan yang
disampaikan oleh pemilik adalah kucing Miki sering menggaruk bagian telinga,
terutama telinga sebelah kanan, kucing Miki sering keluar rumah dan sering
bermain di rumput dan tanah, makan minum tidak ada masalah. Berdasarkan
anamnesa yang didapatkan maka dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada
kucing Miki. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan klinis yaitu telinga
sebelah kanan jika dilihat dari luar terlihat bersih karena sebelumnya sudah
dibersihkan oleh pemilik (Gambar 2), tetapi jika ditekan terdengar bunyi
seperti cairan di dalam telinga dan kucing merasa sakit jika ditekan telinganya
kemudian memiliki bau yang tidak sedap. Untuk telinga sebelah kiri lebih bersih
(Gambar 3) dan jika ditekan tidak terdengar bunyi cairan di dalam telinga dan
tidak merasa sakit jika ditekan telinganya.
Gambar 2. Kondisi Telinga Kanan |
Gambar 3. Kondisi Telinga Kiri |
Dari pemeriksaan klinis
untuk kulit dan rambut didapatkan dugaan sementara yaitu infeksi pada telinga
atau otitis eksterna. Ada beberapa
faktor penyebab terjadinya infeksi pada telinga seperti karena tungau atau
bakteri. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya infeksi telinga pada
kucing Miki maka dilakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu dengan teknik Ear Swab. Teknik ini yaitu dengan cara
mengambil kotoran telinga menggunakan Cotton
Bud Hasil pemeriksaan mikroskop tidak ditemukan adanya tungau di dalam
telinga kucing Miki. Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan lanjutan lagi untuk
mengetahui faktor penyebab yang lain yaitu karena bakteri. Teknik yang
dilakukan yaitu dengan Cytology untuk
mengidentifikasi sel-sel yang ada dengan pewarnaan rapid. Dari hasil sitologi
ditemukan banyak bakteri pada telinga kucing Miki (Gambar 4 dan 5). Maka
diagnosa untuk kucing Miki yaitu Infeksi Telinga yang disebabkan oleh bakteri.
Gambar 4. Hasil Sitologi Telinga |
Gambar 5. Hasil Sitologi Telinga |
Infeksi pada telinga
paling sering terjadi pada bagian luar. Jika infeksi ini tidak ditangani maka
infeksi dapat berlanjut ke telinga bagian tengah dan dalam. Gejala yang sering
muncul jika kucing mengalami gangguan pada telinga yaitu sering menggaruk
telinga, menggoyangkan kepala serta banyak kotoran yang keluar dari telinga.
Kotoran telinga yang keluar biasanya berwarna kehitaman bahkan bisa sampai
berwarna putih dan cenderung berair dan berbau sangat tidak sedap. Pada infeksi
telinga yang parah atau infeksi pada bagian telinga tengah dan dalam biasanya
kucing sering memiringkan kepalanya ke satu sisi, biasanya ke sisi telinga yang
sakit.
Ada beberapa yang menjadi
penyebab infeksi pada telinga kucing. Faktor yang paling sering menyebabkan
infeksi pada telinga adalah adanya ear mites atau tungau telinga. Ear mites
yang paling sering ditemukan pada kasus infeksi telinga yaitu Otodectes, tungau yang lain pun bisa menyebabkan
gangguan pada telinga. Penyebab yang lain yaitu adanya bakteri dan jamur yang
terlalu banyak. Jamur yang biasanya ditemukan ditelinga yaitu Malassezia pachydermatis. Faktor lain
yang bisa memicu munculnya infeksi pada telinga adalah adanya kotoran telinga.
Kotoran ini bisa berasal dari luar ataupun dari dalam telinga. Seperti pada
manusia, kucing juga memproduksi cairan telinga yang berfungsi menjaga
kelembaban lubang telinga. Kotoran dari luar telinga biasanya berupa pasir atau
debu. Kotoran telinga bisa menjadi bertambah banyak karena ada faktor pemicunya
yaitu bisa karena adanya infeksi bakteri.
Pengobatan yang dilakukan di Tabby Pet Care untuk
infeksi telinga karena bakteri yaitu dengan pemberian obat tetes telinga yang
mengandung antibiotik (Gambar 6). Pemberian obat tetes ini diberikan secara
rutin setiap hari selama seminggu. Setelah satu minggu pasca pengobatan
dilakukan pengecekan ulang untuk melihat apakah bakteri di dalam telinga masih
banyak atau tidak.
Gambar 6. Dermapet Oto-Fix |
Untuk pencegahan agar kucing Miki tidak mengalami
masalah infeksi pada telinga yaitu dengan cara membatasi kucing Miki bermain di
area yang kurang bersih. Hal ini selain dapat mencegah timbulnya infeksi pada
telinga karena bakteri, juga dapat mencegah infeksi telinga karena tungau dan
penyakit-penyakit lainnya. Tindakan pencegahan lainnya yaitu dengan cara rutin
membersihkan telinga minimal 1 sampai 2 minggu sekali. Kemudian rutin
memeriksakan kondisi kesehatan secara berkala ke dokter hewan.
Sumber Pustaka :
Karren
H.R. and Alexander H.W. 2011. Blackwell’s Five-Minute Veterinary Consult
Clinical
Companion Small Animal Dermatology. Second Edition. John Wiley
& Sons Ltd, The
Atrium,
Southern Gate, Chichester, West Sussex, UK